Diana Nurmaya Santi, atau yang kerap disapa maya, adalah wanita kelahiran madiun 30tahun silam yang tidak ingin berhenti beraktifitas. Sekalipun sesekali aktifitasnya hanya duduk manis, berimajinasi menyusun ide-ide dan merencanakan ini itu.
Dia memutuskan resign dari kantor setelah melahirkan anak ke dua, dengan berbagai alasan pertimbangan. Mengasuh dan mendidik anak2, melayani suami, dan pekerjaan rumah lainnya menjadi kebanggaan tersendiri baginya.
Dengan menjadi ibu rumah tangga, tentunya dia juga ingin memanfaatkan waktu luang dengan hal2 yang “menghasilkan”. Berwirausaha, atau menjadi womanpreneur istilah kerennya.
Pada awalnya, ibu 2 anak ini memulai bisnis kuliner, sekalipun orang mengenalnya tidak bisa memasak. Dicobalah berbagai resep olahan donat. sempat jalan, walau akhirnya berhenti dengan suksesnya, karena si ragil yang mulai belajar berdiri, sudah semakin aktif kesana kemari.
Setelah vakum beberapa bulan, dipilihlah dengan modal nekat usaha ke-2nya di bidang jahit menjahit. yang menurutnya bisa di sela setiap saat anak2nya membutuhkannya.
Berawal dari aneka kerajinan flanel, hingga berkembang di kerajinan tas, dan sesekali diselingi rajut-merajut. bersyukur dia bersuamikan seorang lelaki asal Lampung yang jeli dan kritis dalam menilai produk-produknya. itu sangat membantunya dalam perbaikan kualitas.
TANGAN MOYA, adalah new brand untuk produk handmade yang sudah 1 tahun dijalaninya.
Tangan Moya, yang juga berarti Tangan Hebat, diharapkan bisa melahirkan karya2 hebat, membawa kebaikan untuk keluarga dan banyak orang, serta melahirkan tangan-tangan hebat lainnya.
terus memperbaiki kualitas, sistem manajemen, dan “mematangkan” new brand TANGAN MOYA, sebagai usaha di bidang handmade product, akan terus dilakukannya, salah satunya dengan mengikuti program IWPC III Jatim.