Mendengar nama “Bali Wein” akan langsung mengingatkan kita pada sosok Gek Ayu. Pengusaha muda asal Singaraja, Bali yang memulai usahanya dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan.
Bermula pada tahun 2000, Gek Ayu mendapatkan kesempatan mengunjungi teman yang tinggal di Jerman, dan melihat bagaimana penduduk setempat yang memiliki usaha home industry, winery, di wilayah tersebut. “Saya mendapatkan pengetahuan yang sangat berharga untuk saya pelajari dan saya dalami”, ungkapnya. mengingat tempat dimana saya berasal memiliki hasil alam yang sama dengan apa yang saya lihat di Jerman saat itu. Pada kesempatan itu saya menyempatkan waktu untuk ikut turun ke lokasi, banyak bertanya dan mencatat serta berdiskusi dengan beberapa pekerja dan pemilik winery setempat.
Setelah kembali ke Indonesia, pengalaman tersebut sangat mengganggu pikiran dan hati nya. Dengan perlengkapan seadanya, Gek Ayu mulai melakukan eksperimen/uji coba terhadap beberapa jenis buah2an yang terdapat di Bali. Dari buah anggur, strawberry, jahe, sirsak, salak, jambu mete dsb. Dengan berbekal pengetahuan yang didapat dari pengalaman tersebut dan memakan waktu 1-2 tahun untuk melakukan experiment sampai akhirnya kami menemukan hasil yang pas untuk memenuhi standard dan criteria wine yang dapat di konsumsi oleh masyarakat.
Akhirnya, pada tahun 2003 Gek Ayu memutuskan untuk mengurus semua legalitas perijinan dan benar benar mulai menekuni bahwa dari buah2 tersebut dapat dijadikan suatu usaha dan menjadi suatu sumber pendapatan.
Pada tahun 2004 Gek Ayu bertemu dengan orang Korea dan menyuruhnya untuk membuat minuman Herbal , saat itu terbersit dibenaknya bahwa buah mengkudu atau NONI adalah minuman herbal yang lagi banyak diperbincangkan atau yang lagi ngetrend saat itu, dengan mengutamakan kualitas, hygienist dan packaging yang menarik Astungkare / Puji Tuhan dengan berucap syukur sampai saat ini masih mendapatkan orderan secara continue dengan berbagai Merk sesuai pesanan costumer seperti AYUNONI, PURE NONI, JUICE NONI, MAS AYU NONI . Dan sejumlah petani lokal diberdayakan melalui berbagai pelatihan demi meningkatkan kemampuan dan keterampilan agar produk lokal tersebut diterima di pasaran internasional.
Pada tahun 2015 Dengan pasang surutnya, usaha minuman berakohol juga mengalami kesulitan pemasaran saat kondisi ekonomi lesu,
Yang berkaitan dengan Permendag No. 6/2015—tentang Peraturan Menteri Perdagangan No. 20/M-DAG/PER/4/2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Perizinan Minuman Beralkohol—sangat merugikan industri minuman alkohol karena menghapus sebagian besar rantai distribusi.
DARI ALKOHOL KE HERBAL
Sejalan dengan naik turunnya penjualan minuman beralkohol Gek Ayu tidak bisa berdiam diri dan Ide pun mulai bermunculan di benak Gek Ayu untuk berinovasi mengikuti arus perkembangan jaman dan tetap menciptakan gebrakan dengan hal yang baru Yaitu Minuman kesehatan yang akan mengembangkan produk herbal sebagai diversifikasi usahanya.
Usaha herbal ini sebenarnya sudah dirintis dengan merk Ayu Noni, minuman kesehatan dari buah mengkudu atau pace yang mempunyai sejumlah khasiat.
Dengan memanfaatkan modal awalnya yang minim, Gek Ayu membeli bahan produksi dari petani setempat. Tentu produk minuman herbal alami ini tidak serta merta langsung menjual. “Saya membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena begitu banyak proses seperti perijinan, analisa lab sampai membuahkan hasil yang bisa diterima oleh pasar”,
Seiring berjalannya waktu, usaha Gek Ayu pun semakin bertumbuh. Walaupun begitu, dia tidak ingin berpuas diri. Gek Ayu pun terus melakukan inovasi dengan berbagai produk minuman herbal seperti lemon,bawang putih, jahe ,cuka apel dan madu
Gek Ayu mengaplikasikan ilmu baru yang dipelajarinya untuk mengembangkan usaha minuman herbal yang dia beri nama “HERBALI LEMONIC”.
LEMONIC adalah jus herbal untuk kesehatan. Selain untuk pengobatan jantung coroner, ramuan ini juga berguna untuk meningkatkan kesehatan, kekebalan & stamina tubuh, menambah kesuburan wanita/pria, serta tidak kurang ada 50 lebih khasiat lainnya untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit sampai dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan energi pria pada saat berhubungan intim. Ramuan ini merupakan gabungan dari buah lemon import segar, bawang putih, jahe,cuka apel dan madu. Awalnya Lemonic ini di buat untuk konsumsi sendiri, tetapi karena merasakan khasiatnya dengan percaya diri dan penuh keyakinan bahwa Lemonic bisa mengatasi berbagai macam penyakit dan itu adalah suatu kebanggaan tersendiri baginya .
Pada saat mulai pembuatan percobaan pertama berhasil, pada hari yang sama pula Gek Ayu langsung mendapat pembeli pertama LEMONIC nya, seorang pengusaha dari Jakarta yang sampai sekarang menjadi pelanggan tetapnya
Awalnya, Gek Ayu hanya memasarkan produk LEMONIC nya di Bali dan sekitarnya. Sekarang Lemonic sudah merambah ke Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan sekitarnya dan itupun hanya penjualan melalui sosial media /online. Saat ini LEMONIC menjadi produk unggulan yang memiliki banyak permintaan dan pesanan. Kapasitas produksi pun setiap saat bertambah dengan berkembangnya pasar yang di jangkau.
Untuk menjaga bahan baku buah-buahan yang dikelola, Gek Ayu juga merintis kerja sama dengan para petani lokal. Dia tidak ingin membeli buah di pasar atau swalayan, karena mempunyai kadar kesegaran berbeda jika buah langsung diperoleh dari para petani. Kerjasama ini sekaligus untuk memberikan penghasilan kepada para petani yang sering dimanfaatkan tengkulak dengan membeli buah hasil panen dibawah harga pasar.
Peluang ini tidak terlepas untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mengkonsumsi produk herbal tanpa mengolah sendiri bahan bakunya. Keberhasilan Gek Ayu tidak terlepas dengan keyakinannya bahwa sumber alam Indonesia mempunyai kualitas sama baiknya dengan negara-negara lain, jika dikelola dengan benar. Saat ini masyarakat Indonesia perlu menyadari bahwa kualitas produk lokal tidak kalah dengan produk negara lain. Ironisnya, masyarakat masih bangga menggunakan produk luar dibanding produk nasional. Padahal barang-barang yang ada berbahan baku dari Indonesia yang diolah di luar negeri. Pemerintah harus jeli melihat peluang, dengan membantu perusahaan-perusahaan lokal untuk meningkatkan mutu dan produktifitas. Produk berkualitas akan tergantung dari bahan baku berkualitas, dan itu terdapat di dalam negeri.
Keberhasilan Gek Ayu memperkenalkan Bali Wein dan Herbali tidak terlepas dari pribadinya yang ulet dan mau bekerja keras. Baginya, tidak perlu malu untuk melakukan apapun jika bisa mengungtungkan dan menghasilkan. Gengsi baginya nomor dua, yang utama adalah mencari penghasilan tanpa merugikan orang lain. Tekad dan keyakinannya ini mempertemukan dan memperkenalkan kepada banyak orang, yang nantinya memudahkan Gek Ayu memasarkan Bali Wein dan Herbali
Kombinasi keprihatinan, rasa ingin tahu, dan semangat untuk mencoba lah yang mendasari upaya untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat