Category: IWPC 11

17 Tahun Sebagai Architecture Engineer, Membangun Bisnis Sendiri Sebagai Arsitek Pembangunan Adalah Impian Rifani

rifani iwpc 11Halo, saya Fani.

Saat ini saya bekerja sebagai architecture engineer pada sebuah developer properti khusus hotel, yang kantor pusatnya di Bandung selama 17 tahun.
Saya sendiri berdomisili tetap di Bandung, jadi domisili di Bali hanya bersifat sementara sampai tanggung jawab pekerjaan proyek terakhir saya di kantor selesai.
Saya bekerja di perusahaan ini mulai dengan posisi yang berbeda dengan background akademis saya, arsitektur.

Saya mulai dengan posisi admin filing dan operator telpon, procurement, drafter, akhirnya menjadi architecture engineer yang akhirnya juga di’paksa’ memfokuskan pada review civil dan landscape construction management karena kebutuhan perusahaan.

Saya menilai diri sendiri bukan fast learner, malah cenderung orang yang lambat belajar, self learning by doing tapi saya kerjakan sampai selesai dan sedetail mungkin yang saya bisa. Mungkin itu yang menyebabkan atasan saya ‘percaya’ dengan hasil kerja saya sekaligus berkomentar tentang kinerja saya yang ‘lambat’ buat mereka.

Selama menjadi karyawan, saya belajar melihat suatu proyek bukan hanya dari sisi arsitektur dkk saja – secara background pendidikan saya arsitektur, tapi saya belajar melihat cara pandang bos saya yang lebih kompleks ‘matematika’nya sampai harus melihat dari sisi perspektif bidang lain yang saya jabani posisi dan pekerjaannya pada saat itu.
Akibatnya saya sering mempunyai pemikiran/pendapat yang kalau saya sampaikan pada atasan seringnya cenderung di’judge’ sebagai teori anak baru yang belum tahu apa-apa.

Padahal sudah 17 tahun kerja, hehehhe…tetap jadi anak bawang, mungkin karena saya perempuan di bidang yang mayoritas laki-laki pikir saya – alasan kalau prasangka buruk sedang nyangkut di kepala saya.

Karena banyak pemikiran yang tidak bisa direalisasikan karena saya statusnya anak buah, membuat saya berpikir saya bosan – stuck jadi anak bawang, saya mau in charge atas diri saya sendiri sehingga saya putuskan untuk mengundurkan diri setelah proyek sekarang ini selesai.
Saya mau aktif, produktif, dan apa yang saya kerjakan bermanfaat bagi lingkungan dan berkah sampai akhir hayat saya. Itu goal saya.
Mungkin pengalaman bekerja juga hobi saya variatif menyebabkan saya ga fokus sekaligus ga percaya diri dengan kemampuan sendiri.
Walaupun akhirnya saya memberanikan diri pada saat ditanya mau usaha apa oleh Ibu Irma dari WPC, saya menjawab saya pengen jadi arsitek dan pembangun (design & build) karena itu keinginan saya dari masa sekolah.
Fiuhh..lega juga rasanya.

Saya berharap bersama WPC saya bisa mengurai ketidakfokusan dan tidak percaya diri saya dan maju memenuhi impian saya. Semoga. Amin YRA.

Share

Nyoman Dewi Anggraeny, Membangun Bisnis Fashion adalah Impiannya Sejak Kecil

dewi iwpc 11Saya Dewi,seorang ibu dari 3 orang anak yg masih kecil dan membutuhkan perhatian extra. Saya memutuskan utk menjadi ‘full time mom’ setelah anak pertama lahir dan membulatkan tekad seiring anak kedua dan ketiga lahir. Karena jarak ketiga anak kami terpaut rata-rata hanya 2.5th,dan jg proses meng-ASI selama full 2th jadi terasa nonstop waktu saya habiskan di rmh bersama anak-anak.
Kegiatan yg saya lakukan sembari mengasuh buah hati dirumah selama kurang lebih 4th utk membantu suami secara finasial adalah mengelola Franchise PAUD. Yang mana sistem dan kurikulumnya sdh melalui proses pematangan dan hanya tinggal mengaplikasikan saja dgn sedikit tambahan sentuhan ide kreatif utk memberi warna berbeda dan ciri khas dari unit-unit lain yg sdh byk dibuka.
Tapi ternyata kepuasan hati saya tak terhenti hanya dgn ‘yg penting menghasilkan uang’, tp lebih dari itu, idealisme berbicara.. bangga rasanya kalau bs membuahkan hasil karya, pemikiran dgn label sendiri. Kebetulan hasrat saya di bidang fashion. Dan sebenarnya sdh tumbuh dari saya SMP (berhubung pemetaan potensi saya saat itu tdk terfokus alias salah ambil jurusan sekolah) akhirnya selama bertahun-tahun saya abaikan.
Baru setelah menyelesaikan kewajiban meng-ASI di bln Juni lalu saya bertekad utk lebih aktif mengekspresikan passion saya. Rencana fokus bisnis saya lebih ke fashion kain endek Bali agar bs dipakai secara nyaman dan memberi sentuhan tradisional yg luwes. Tidak seperti yg biasanya didesain formal dgn gaya kantoran. Harapan saya mengikuti IWPC ini agar mendapatkan pengetahuan dlm bisnis bagaimana memulai dari awal produksi-manajemen keuangan-pemasaran secara luas dan tepat sasaran yg pastinya akan membangun kepercayaan diri utk segera memulai bisnis dan mengaplikasikannya.
Terima kasih utk kesempatan diadakannya pelatihan ini di Bali,sangat membantu saya karena tidak terlalu jauh meninggalkan anak-anak.
Salam
Dewi

Share