Category: IWPC 9

Combro Reformasi Sebagai Rintisan Bisnis Diah Ayu Wardhani

Dwomanpreneur community, komunitas wirausaha perempuan,komunitas bisnis ari dulu pengen banget punya usaha sendiri. berhubung saya suka masak jd kalo setiap libur kerja pasti bikin makanan atau nyoba ngulik-ngulik-ngulik dan modifikasi resep makanan.  resep makanan saya coba satu persatu, walaupun hasilnya kadang berantakan atau gagal.  anggap aja itu sebuah proses.

sampai suatu hari pas lg libur dan bengong tiba-tiba-tiba kepikiran makanan yaitu combro tapi kebanyakan combro itu isinya cuma oncom (ya namanya jg oncom dijero yu), akhirnya punya ide bikin combro tapi isinya beda.  mulai nyoba yg isi keju mozarella, bolognese, kornet, sampe mix oncom sm ayam dan daging .  kalo misro isinya dibuat coklat dulu sih. setelah coba beberapa kali akhirnya saya mendeklarasikan namanya combro reformasi.  kenapa reformasi karna combro ini berubah bentuk jd sesuatu yg baru, bukan sekedar oncom aja yg mudah-mudah-mudahan diterima sama orang yg sekarang suka makanan yg unik.

sempat dapet tentangan dari orangtua yg memang ga suka makanan yg aneh-aneh-aneh dan ga suka anaknya usaha.  karna mereka fikir kerja kantoran lebih enak.  pdhl ga seperti yg mereka bayangkan kerja kantoran itu.

niat ikut iwpc ini karna saya ingin belajar, itung cost dan harga jual.  promosi dan mempatenkan produk saya.  karena memang combro ini belum dijual secara umum baru sekedar ide dan dicoba sama orang dekat saja. dan saya ikut iwpc ini ingin membuktikan ke orangtua tua saya dari makanan yg menurut mereka aneh ini.  saya bisa menghasilkan , membuat mereka bangga , dan bahagia

 

 

Share

RISKYANA DEWI – Karyawan “Hutan” Yang Mencoba Menekuni Kerajinan Coasters

womanpreneur community, komunitas perempuan,wirausaha perempuan,ukm perempuan

 

Saya, Riskyana Dewi. Seorang ibu dari 2 batita dan juga seorang karyawan BUMN sektor kehutanan yang masih buta bisnis. Saya berterimakasih sekali kepada Mbak Novie Andjani dan Mbak Ika Lunetta, yang menginfokan jika Bu Irma Sustika akan datang untuk talkshow di Semarang . Tanggal 23 November 2016 seakan menjadi hari penting, dengan statement Bu Irma Sustika yang mengatakan, “didiemin di otak, lama-lama bisa meletus!”.

 

Alhamdulillah… Mulai hari itu saya memberanikan diri untuk memulai menekuni dunia bisnis, sesuai passion serta kecintaan saya pada home-decor-crafts dengan membuat brand bernama ALASILAH coasters. Saya memilih untuk fokus pada produksi coasters karena produk ini sangat lekat dengan aktivitas primer manusia di belahan bumi manapun. Yaaa, minum. Yang saat ini tak hanya menjadi sebuah kebutuhan, tapi juga trend gaya hidup. Oleh karena itu, menurut saya, pangsa pasar kerajinan coasters terbuka sangat luas.

 

Namun sekali lagi, karena saya masih buta bisnis. Saya berharap dapat mengikuti program IWPC angkatan 9 agar mendapat arahan dari para ahli bisnis, sehingga langkah-langkah bisnis saya dapat lebih terarah. Selain itu saya melihat bahwa dengan mengikuti IWPC, saya akan mempunyai jejaring-jejaring bisnis yang memudahkan saya untuk dapat belajar bisnis, langsung dan kontinyu dengan para praktisi serta para alumni.

 

Yaaa, latar belakang saya berniat mengembangkan bisnis kerajinan coasters tidak semata hanya faktor ekonomi. Saya sangat ingin membawa misi lingkungan dengan penggunaan material-material recycle serta misi pemberdayaan masyarakat sekitar. Cita-cita terbesar saya adalah dapat membawa produk ALASILAH coasters sukses hingga ke mancanegara dan membanggakan nama Indonesia, sesuai support suami untuk terus berkarya menekuni apa yang saya cinta.

Share