ketika itu (saya sekeluarga mengalami gejolak kehidupan amat dahsyat—saat itu terasa dunia sempit menghimpit kami.
Terbiasa hidup serba ada kemudian mendapati semuanya berubah 100% membuat saya dan adik saya berputar otak.
Singkat cerita.. kami memulai bisnis ini hanya bermodalkan keyakinan Tuhan akan membantu dan hubungan pertemanan.
Cust kami adalah teman2 dekat dan teman yang berasal dari australia (krn adik sblmnya pernah sekolah di aus)
Mereka happy dan puas atas jasa kami untuk menyelesaikan keinginannya menjahit baju sesuai keinginan mereka, akhirnya mereka secara disengaja ataupun tidak berbicara kepada teman, saudara, Â tetangga.
Ada juga dr mereka yang menceritakan tentang kami di media social.
Kami mendatangi cust karena kami memang tdk memiliki modal yg cukup untuk mengontrak tempat atau bahkan membeli mesin jahit.
Dalam perjalanan usaha ini kejadian yg sangat tdk terduga adik saya meninggal terkena sakit kanker hati.
Kondisi ini membuat saya stress dan panik. Dan pastinya buat saya down.
Partner hati saya dan lingkungan keluarga sangat berjuang agar Saya segera hidup kembali (baca: tidak meratapi dan menangisi kepergian adik saya)
Sekarang kami memiliki tukang jait tetap dirumah
Harapan saya mengikuti pelatihan ini agar bisa memperbaiki kondisi lingkungan kerja dan meningkatkan hasil.
Hidup tenang dan bahagia
(Tidak muluk2.. saya ingin punya rumah yang sekaligus bisa menampung tenaga kerja saya dan tempat kerja yang maksimal..
Jika Tuhan mengizinkan, ingin membuat fashion show yg semua gaunnya adalah hasil produksi sendiri.
Terimakasih atas kesempatan yg diberikan u saya mengikuti pelatihan IWPC di Bali.
Salam hangat,
Aulia