Category: IWPC5

Ratna Wulansari – Berbisnis Perlengkapan ibadah untuk kemudahan Kaum Hawa

RATNA WULANSARI - SEMARANGDi era modern saat ini kemudahan dalam berpakaian untuk dapat menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya sangatlah dibutuhkan, dimana Leging Wudhu ini membantu kaum
hawa untuk tatap menjaga auratnya dan tetap dapat menjalakan ibadah solatnya dengan baik,
tanpa mengalami kesulitan dalam berpakaian.

Kata “ Legging” pasti sangat populer ditelinga
kaum perempuan namun pencitraan yang timbul adalah Legging itu terlalu ketat, Legging ituterlalu sesak dan tidak nyaman, Legging itu susah dalam menggunakan dan melepaskan.
Untuk itu kami mencoba membuat Legging wudhu pelangi yang nyaman dipakai, serta dapat digunakan disetiap saat meskipun sedang menjalankan ibadah solatnya. Legging wudhu pelangi ini didesain dengan telapak kaki yang mudah dibuka sehingga dapat ditarik sampai
dengan lutut sehingga saat akan berwudhu air wudhu dapat mencapai lutut. Serta dibuat
dengan bahan berdominasi katun yang dapat menyerap keringat dengan baik sehingga para
pengguna terhindar dari keluhan masalah kulit. Kami berharap Legging Wudhu Pelangi ini
dapat menjawab kebutuhan para kaum ukhti untuk selalu menjalakan kewajibannya dalam
menutup aurat dan saat menjalankan ibadah Solat dengan baik. Selain Legging wudhu
pelangi kita juga melengkapi koleksi hijab kita seperti kerudung pashmina, kerudung square,
ciput beraneka bentuk, dan assesoris lainnya yang mendukung pena mpilan dalam berhijab

Alasan Mengikuti IWPC :
Kami berharap dengan mengikuti program ini kami dapat menambah wawasan mengenai pengelolaan dalam menjalankan bisnis yang nantinya kami dapat dengan mandiri
menjalankan bisnis ini tanpa perlu ragu. Dan harapan kedepannya Produk kami dapat dikenali oleh masyarakat sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi sehingga kami juga dapat meluaskan jangkauan pemasaran dan kapasitas produksi serta berinovasi untupengembangan produk selanjutnya.
Rencana Pengembangan Usaha :
Pengembangan usaha yang telah dilakukan melalui sosial media seperti website,
facebook, instagram, path, bbm, line dan whatsup. Kami berharap dapat terlebih dulu
mengoptimalkan pemasaran di media sosial dan tentunya diiringi dengan metode canvasing ke rekan-rekan sesama muslimah. Kami berharap, kedepannya “ClipA Hijab” dapat
memiliki store untuk dapat memamerkan koleksi kita serta memudahkan kami dalam berkomunikasi langsung dengan konsumen

Share

Felicia Wenny Wicaksono,Memulai bisnis Sambal di usia pensiun

Felicia Wenny Wicaksono2Tidak ada kata terlambat untuk memulai usaha , kata Felicia Wenny Wicaksono, Oma cantik , ibu rumah tangga dengan 2 anak yang sudah dewasa dan seorang cucu, passion saya sedari smp adalah memasak, dan bikin kue , dari hobby memasak dan keseringan membuatkan sambel untuk suami, memberanikan diri memulai usaha dengan membuat sambel rumahan, dimana formula sambel olahan saya mengandalkan kesedapannya…..selain kepedasannya.

Dari hobby memasak, dan keseringan didapuk suami untuk selalu nyambel, karena suami suka banget dengan pedas jadi sambel wajib ada di meja makan, menemani makan siang dan malam.

Akhirnya berkeinginan memproduksi sambel buatan sendiri untuk dijual, konsep sambel saya tanpa pengawet, tanpa msg dengan brand Sambel Sedep Oma, nama ini muncul begitu saja, kebetulan sudah ada seorang cucu yang menceriakan hari hari kita berdua, saya dan suami.

Awalnya tidak muluk muluk untuk mengembangkan lebih jauh, karena saya sadar produk tanpa pengawet ini harinya sangat pendek, sehingga saat itu hanya berani menjual by request.

Kemudian seiring waktu mulailah mengalir pesanan yang berawal dari teman sekolah, teman lingkungan, saudara, akhirnya berkeinginan menjual secara online, sering mengikuti bazar dan pameran.

Dari yang awalnya hobby dan iseng akhirnya mulai dikembangkan secara pelan dan pasti, dari dulu saya berkeinginan untuk mempunyai pekerjaan yang sesuai hobby, bisa dikerjakan di rumah, bisa diandalkan untuk masa tua nanti, dan dapat menciptakan lapangan kerja bagi kaum janda serta difabel

Saat ini masih dikerjakan mengalir saja, belum ada arahan harus bagaimana dan seperti apa.
Belajar lebih banyak otodidak, mengamati , kemudian mempraktekkan, dan mengevaluasi.

Mungkin saya terbilang terlambat untuk memulai bisnis saat usia setengah abad, tapi bagi saya semangat dan motivasi yang keluar dari dalam ini yang jauh lebih penting dibandingkan ukuran usia saya, dan saya percaya rejeki itu sudah ada yang mengatur.

Motivasi saya ikut IWPC5 adalah ingin belajar memantapkan bisnis dengan arahan, membekali ilmu agar lebih tertata dan terkonsep, serta mengembangkan bisnis lebih intens.
Jujur saya belum mempunyai ilmu atau arahan bisnis sama sekali.

Harapan saya ikut IWPC5 ini, menjadi lebih paham dalam berbisnis, lebih prospektif maju, berguna untuk lingkungan, serta mampu mensejahterakan keluarga.

#sayasukses
#iwpc5

Salam sejahtera

Share