Category: IWPC8

Rusmiati -Ibu Rumah Tangga yang Juga Karyawan Memulai Usaha Jamu Demi Mengurangi Obat Obatan

 

rusmiati 1Rusmiati , biasa dipanggil Atiek, aktivitas keseharian saya sebagai  ibu dari  2 orang Putra ( Alzena Tajzierus Avidar, 11 tahun ),     ( Alvino Azkazierus Avidar, 6 tahun) juga sebagai  karyawan swasta,

Sudah 4 tahun lebih saya dan suami saya bekerja sebagai Manager HOTEL di perusahaan swasta. Selama saya bekerja, waktu untuk bersama dengan keluarga sangatlah jarang. Akhirnya keinginan untuk mempunya bisnis dan mengurus keluarga sangat besar sekali, saya dan suami saya berhenti kerja kantoran dan memulai bisnis bersama buka rumah makan dan katering, tetapi saya belum mendapatkan jalan dalam mengembangkan usaha saya tersebut.

Saya sebelumnya pernah menderita sakit, dan pernah rawat inap dirumah sakit, suatu ketika ada keluarga yang menyarankan untuk mengkonsumsi jamu, dan diberi waktu sekitar 6 bulan saya harus rutin minum jamu dan stop Obat, Alhamdulillah hasilnya luar biasa penyakit saya sembuh total. dan saat itulah saya rajin minum jamu buatan keluarga saya ( Ibu Saya ).

Sampai pada akhirnya ada kerabat ibu saya yang main kerumah dan disuguhkan minuman jamu oleh ibu saya, dan dari situlah kerabat ibu saya memberikan masukan untuk produksi saja sendiri….  Mulai dari situ, saya mulai belajar membuat jamu untuk diproduksi, mulai dari botol biasa dengan label seadanya sehingga proses dari P-IRT dari Dinas Kesehatan keluar, saya pun lebih semangat lagi untuk mengembangkan minuman Tradisional ini,  dan mulai mencoba mengembangkan makanan khas Ayam Madu menu dari Rumah makan saya yang dulu juga resep dari Ibu saya, dan mulai memasarkan via teman –teman, media social dan ikut pameran.

Semoga usaha saya ini berkembang menjadi Barokah karena saya dapat memberikan pengalaman saya untuk hidup sehat minum minuman Tradisional ZenVin dan makan Ayam Madu ZenVin.

Saya melihat kakak kelas saya telah berhasil  dalam mengembangkan usahanya melalui IWPC, saya sangat ingin sekali mengikuti kegiatan tersebut untuk mendapatkan bimbingan, arahan, dan ilmu-ilmu dalam mengembangkan usaha saya, dan menambah teman dari sesama bisnis dan bisa saling berkonsultasi sehingga saya semangat untuk bergabung mengikuti IWPC 8 ini di Jakarta

Yang saya harapkan setelah mengikuti program pembekalan IWPC ke 8 selama empat bulan ini, saya mendapatkan banyak manfaat yang lebih terarah dari para Coach, juri dan sesama peserta untuk mengembangkan bisnis saya, juga potensi diri saya. Harapan besar saya dapat mengembangkan usaha saya resep dari Ibu saya ke tingkat nasional dan Internasional. Aamiin……..

Share

Pia Sabin -Membangun Usaha Nursing Wear Terdorong Sulitnya Mendapatkan Produk Berkualitas

pia sabinPerkenalkan, Nama saya Herpianita Sabin, biasa dipanggil Pia, atau Mamapia nama beken yang juga dipakai untuk brand yang saya punya :).

Bisnis yang sedang saya geluti saat ini adalah bisnis fashion khususnya untuk ibu hamil dan menyusui, karena saya memang senang sekali bidang fashion ini (walaupun saya tidak bisa teknik desain pakaian?).

Selain ketertarikan saya di bidang fashion, saya melahirkan merek Mamapia ini awalnya berdasarkan pengalaman saya saat menyusui anak pertama tahun 2010, saat itu saya kesulitan mencari produsen & penjual baju menyusui untuk saya gunakan sendiri produknya, kemudian bulan Sept 2010 saya menyusul suami yang sedang tugas belajar (S2) ke Jepang.

Di Jepang saya mudah sekali mendapatkan baju-baju menyusui walaupun dengan desain & model yang terbatas.

Akhir tahun 2011 saya tetiba dapat ide untuk menjual baju-baju menyusui, yang saya beli dengan harga Sale di Jepang, jadilah tahun 2012 saya berjualan online baju-baju menyusui dari Jepang. Nama Mamapia (beserta logonya) sendiri baru saya buat akhir tahun 2012 dan langsung saya daftarkan untuk merek & logonya.

 

Akhir tahun 2012 akhir saya mulai coba2 untuk produksi sendiri baju-baju menyusui dan coba saya jual online dengan kuantitas yang terbatas ( karena keterbatasan modal juga ?). Saya mulai ikut komunitas-komunitas bisnis & banyak belajar bisnis secara online untuk lebih memantapkan Mamapia Nursing Wear, tapi apa daya, baru mulai belajar, ternyata suami dapat panggilan tugas untuk ditempatkan di Kairo, Mesir.  Jadi bulan Agustus 2013 saya berangkat ke Mesir dengan hati gundah gulana ? karena harus meninggalkan Mamapia di saat belum siap untuk ditinggalkan, karena memang Mamapia saat itu sama sekali belum punya tim SDM & sistem yang memadai.

Dengan motivasi agar bisa mewujudkan mimpi-mimpi saya lewat Mamapia & menjadikan Mamapia bisnis yang manfaat bagi banyak orang, mendorong saya ingin sekali bisa ikut IWPC.

 

Demikian sekelumit & sedikit kata tentang saya dan Mamapia Nursing Wear. Terima kasih.

 

Regards,

Pia Sabin

Share