Aura Batik, Menggabungkan Batik Dengan Baju Tradisional Asia
Siapa yang menyangka berbisnis fashion itu harus diawali dengan sekolah design terlebih dahulu? Caroline Adenan yang akrab dipanggil Oline, sudah sejak lama menyukai dunia bisnis fashion. Tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa ia akan terjun ke dunia bisnis fashion batik yang ternyata merupakan salah satu passionnya. Tidak punya bakat berjualan, bukan dari keluarga pebisnis, tapi punya semangat dan mimpi-mimpi sukses yang ingin ia wujudkan
Bisnis fashion batik dengan brand AuraBatik yang dimiliki oleh Oline bukan merupakan bisnis pertamanya, sebelumnya Oline sudah menjalankan beberapa usaha lain. Usaha pertamanya adalah distro kaos polos, sayang usahanya ini tidak berjalan lancar karena pecah kongsi. Lalu usaha keduanya adalah jualan baju tanah abang yang di upload ke Facebook. Usaha keduanya ditutup karena untuk membeli barang-barang di Tanah Abang harus bermacet-macet ria dan marginnya agak tipis karena barangnya sangat umum jadi saingan .
Dengan berbekal toko online yang beralamat di www.AuraBatik.com, Oline memperkenalkan konsep model baju yang unik, yaitu “Batik with Asian Culture”, dengan mengangkat baju-baju tradisional di Asia seperti Cheongsam dari Cina, Kimono dari Jepang, Hanbook dari Korea, dan tak kelupaan dari Indonesia yaitu Kutu Baru dan Kebaya untuk diaplikasikan dalam balutan kain batik, sekaligus menjawab tantangan tahun 2015, yaitu dibukanya perdagangan bebas antar negara ASEAN yang dikenal dengan AEC (Asean Economic Community).
“Dikarenakan saya sedang hamil, saya kesulitan mencari baju batik khusus untuk ibu hamil, maka 2014 saya akan membuat beberapa desain untuk baju batik khusus untuk ibu hamil yang kandungannya berusia 6-7 bulan, 7-8 bulan dan 8-9 bulan, jadi ibu hamil pun bisa tetap gaya”,
Caroline Adenan
Pemenang Kedua Inspiring womanpreneur Competition