Category: Uncategorized

Bekti dyah sintawati, Mulai Merintis Bisnis Jelly Art

Bekti dyah sintawati, biasa dipanggil sinta. Saya lahir pada tgl 10 agustus 1985 di metro lampung. Saat ini sy berstatus sebagai istri dari Kindi Adam dan ibu dari 2 org putri serta 1org putra. Kami tinggal di bekasi barat, kota bekasi.
 # profil bisnis:
             Bisnis yang saya rintis ini adalah bisnis kuliner yang spesifik pada pembuatan serta kursus membuat jelly art. Bisnis ini sy beri nama My Jellycious,yang berarti jelly ku yang lezat.saya mulai mengumumkan bahwa saya menerima pesanan jelly art pada tgl 28 desember 2014.
B. –Rencana bisnis
        Rencana ke depan dalam bisnis ini saya ingin membuat jelly shop dan kursus.
    –Target kedepan
        a. Memperluas jaringan
        b. Memperluas pasar
        C. Memapankan manajemennya
         d.memiliki tempat kerja khusus

Share

LAKSMI INDIRA KUSUMASTUTI-Ingin Berkontribusi Untuk Penghasilan Keluarga

Peserta Inspiring Womanpreneur Competition 4, Laksmi Indira Kusumastuti, Ibu dari 2 putri. Beragam jenis bisnis pernah dicoba an dilakukan oleh Laksmi .Memulai  langkah bisnis dengan menjual buku, Tertarik dengan produk mainan anak, saya mencoba menjadi reseller produk mainan edukasi yang terbuat dari kayu merk Win Toys ini. Tapi hanya bertahan beberapa waktu. Begitu juga dengan kegiatan menjual buku yang diterbitkan oleh suatu penerbit; yang bernasib sama. Penjualan dilakukan melalui bazaar sekolah saja

Ide selanjutnya adalah membuka Rumah Baca dan Belajar @m@r@. Karena di rumah banyak buku cerita dan mainan anak. Tetapi suami tidak mendukung, karena tidak mau rumahnya ramai oleh orang/ anak yang datang.

Meyenangi dunia prakarya sejak masa sekolah, yang akhirnya juga dijalankan dengan menciptakan kaos nama /kaos aplikasi dan beragam produk craft,

Menjadi penjual online beragam produk

Kendala:

  1. Terlalu banyak ide dan keinginan
  2. Tidak fokus
  3. Pencatatan keuangan amburadul
  4. Tidak seimbang antara produksi dan penjualan
  5. Tidak mudah percaya dengan orang lain; sehingga merasa semua perlu dikerjakan sendiri.
  6. Kesulitan mencari karyawan / tenaga produksi khususnya
  7. Pemasaran yang tidak maksimal
  8. Biaya promosi seringkali diuar batas kewajaran / kesesuaian dengan harga produksi
  9. Idealisme VS selera konsumen

 

Kenapa saya mengikuti program IWPC 4 ini ?

  • Saya adalah orang yang mudah teralihkan perhatiannya pada hal-hal yang muncul di kepala / ide-ide baru dan lingkungan sekitar yang menarik. Sehingga untuk fokus agak sulit.
  • Saya kurang tertib dan teratur dalam urusan keuangan, tidak punya ilmu dalam mengatur keuangan.
  • Saya ingin bisa berkontribusi bagi kehidupan keluarga; khususnya mampu memperoleh penghasilan atas usaha yang saya lakukan.

Semoga segala kekurangan dan keburukan saya yang antara lain tersebut di atas dapat berubah lebih baik / menjadi baik dan benar dan dapat segera terwujud setelah mengikuti IWPC ini.

Share