Kisah perjalanan bisnis sy,
Sy seorang ibu rumah tangga. Hobi sy adalah menjahit. Dari hobi sy inilah kemudian saya membuka usaha rumahan dengan brand “Saramodia Rumah Jahit” pada tahun 2016. Waktu itu saya hanya mengerjakan baju-baju customize dari kawan-kawan saya. Kemudian semakin banyak yang suka. Waktu itu sy menggunakan pola Jepang dan juga pola Paris.
Pada tahun 2017, mulai datang banyak tawaran untuk mengerjakan projek yang lebih banyak, diantaranya seragam-seragam ibu pengajian, seragam sdit, seragam ibu-ibu POMG, seragam guru dll. Saat itu kemudian mencoba memberanikan mencari orang yang bisa membantu pekerjaan saya. Saat memiliki beberapa karyawan ini kemudian sy terus menerus mencari orderan untuk menghidupi karyawan saya. Jadi selain pr ojek seragam..ada tawaran makloon juga saya terima. Akhirnya Saramodia menjadi Saramodia Rumah Jahit dan Konveksi dengan mengerjakan baju2 customize, seragam dan juga makloon.
Seiring waktu mulai terjadi beberapa kendala, diantaranya tidak stabilnya SDM dengan project yang ada. Dikala banyak jahitan,,sewing sedang kurang. Disaat sewing banyak.. orderannya yang sedang tidak ada. Begitulah luka liku kehidupan bisnis Konveksi. Sampai akhir nya, biaya operasional tidak seimbang dengan pendapatan, tetapi masih dijalani hingga sekarang. Hanya karena sebuah keyakinan, Allah akan beri jalan keluar yang terbaik. Sebab itu saya teruskan bertahan. Masalah lainnya adalah pengelolaan SDM sewing yang masyaallah..luar biasa.
Pada akhir 2018, sy menemukan ada suatu komunitas WPC dengan program unggulan nya ingin membina para pelaku usaha perempuan akan semakin berdaya. Saya kemudian ikut mendaftar dan mendapat kesempatan di batch 23 Jakarta ini.
Alhamdulillah… disini banyak bertemu dengan orang-orang hebat, banyak kawan yang saling mensuport bisnis masing-masing. Saya banyak mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Sejak awal mendaftar iwpc, saya ingin membenahi usaha saya.. karena sy ingin serius mengembangkan usaha ini.
Saya juga banyak tahu tentang ilmu bisnis dari iwpc. Bahwa bisnis yang sesungguhnya adalah kalau Pondasi yang dibangun sudah kuat. Ialah dari sang owner-nya. Bisnis harus memiliki added value. Hal inilah yang membentuk bisnis kita dengan yang lainnya. Ada latar bagaimana bisnis tsb tumbuh dan berkembang. Sesuatu yang tidak dapat ditiru oleh bisnis manapun.
Perlahan-lahan..saya membenahi usaha bisnis saya. Saya juga kemudian tahu, bahwa dalam bisnis harus ada yang difokuskan. Pilihlah salah satu saja kemudian dikembangkan.
Pilihan yang sulit memang saya harus memilih antara bisnis jasa jahit customize, makloon ataukah Seragam. Akhirnya saya memilih fokus hanya di seragam saja.
Bismillah. Saramodia yang baru adalah Saramodia seragam, dengan target market kantor, perusahaan, pabrik, komunitas, sekolah dll.
Kebanyakan karyawan sy juga adalah eks.garmen (garmen tutup) yang juga terbiasa menangani seragam.
Terimakasih banyak iwpc…para coach dan juga mentor. Alhamdulillah saya bisa ikut bergabung dan menimba ilmu yg sarat manfaat disini.
Hormat saya,Triyati Shaliha
Category: Peserta IWPC 23
Mengikuti iwpc karena ingin mempunyai bisnis dan memberanikan diri membuka bisnis sendiri.
Frieda Roselina Sirait – IWPC 23 Jakarta
Hi Wpc,
Saya memulai bisnis saya dengan menjadi agen asuransi. Kemudian mencoba jualan sprei dan reseller tupperware.
Saya mengikuti Wpc karena ingin mempunyai bisnis sendiri. Memberanikan diri membuka usaha sendiri. Ada beberapa ide tapi masih belum berani untuk melangkah membuka usaha.
Saya berharap dengan mengikuti Wpc, saya mempertajam ide saya, dan memperjelas ide saya.
Salam,
Frieda Roselina Sirait