ellies sutrisnaThe BEST (Bookwriter, Entrepreneur, Speaker, Trainer)

Keempat kata itu melekat kuat dalam sosok Ellies Sutrisna, Master License & Certified Business Coach Brian Tracy’s FocalPoint Coaching ini.  Melalui perjalanan panjang

ELLIES SUTRISNA – Master License & Certified Business Coach Brian Tracy’s FocalPoint Coaching

EXCELLENT LEADERSHIP COACH. CEO MAJALAH & TV EXCELLENT. FOUNDER & KETUA UMUM KOMUNITAS EXCELLENT.

Berawal hanya seorang pelayan toko di Pasar Ikan, pelayan restaurant, dan menjadi karyawan di berbagai bidang industri, mampu menjadi seorang pemilik industri Media (Majalah EXCELLENT, TV EXCELLENT) dan Pemenang Top Achievers Awards, Pemenang Kartini Award 2013, dll

Kiprahnya dimulai ketika ayahnya dipanggil sang khalik ketika Ellies masih dibangku SMP. Ellies remaja inipun akhirnya terbiasa bekerja keras dan mulai belajar berbisnis. Setiap malam, ia  membuat kue dan memanggang kuenya hingga larut malam. Pagi hari saat orang masih terlelap dalam mimpi, ia sudah bangun dan kemudian memasukkan kue-kuenya ke dalam plastik dan merekatkan plastiknya dengan menggunakan api lilin. Setelah semua rampung, ia pun bersiap untuk berangkat ke sekolah dan dalam perjalanannya ke sekolah ia menitipkan kuenya ke toko kue di pasar dengan sistem konsinyasi. Pulang sekolah, ia akan mampir lagi ke toko tersebut, untuk mengambil uang hasil penjualan kuenya dan kemudian membeli keperluan pembuatan kuenya lagi.

Setelah lepas dari SMA di Jakarta, Ellies melanjutkan kuliah ke Australia. Ellies masih ingat betul bagaimana ia melakukan pekerjaan paruh waktu di sela-sela waktu belajarnya. Pagi hari ia awali dengan menjadi loper koran ataupun mengantar susu ke rumah-rumah, di saat pemilik rumahnya masih terlelap. Ia pun pernah menjadi tenaga penjual (sales person) untuk produk kosmetik yang menjajakan produknyadari pintu ke pintu (door-to-door). Sedangkan pada malamharinya ia menjadi waitress dan kasir di restoran. Bahkan, bau anyir pasar ikan juga sudah ia hirup ketika bekerja paruh waktu di akhir pekan, dan peran sebagai pegawai di fish market inipun dilakoninya selama 3 tahun, mulai dari pelayan, lalu kasir dan terakhir menjadi koordinator staf.  Bekerja sejak pukul 4 pagi dalam cuaca dingin dan selesai hingga pukul 7 malam ini harus dijalani dengan berdiri mengenakan sepatu boot karetdanapron plastik. Bahkan menyeret container berisi ikan seberat 100 kg pun, harus dijalani demi memenuhi biaya hidup dan kuliah di Australia ini. Pengalamanitu menjadikannya seorang yang tegar, berani, kuat dan pantang menyerah danmenjadi bekal yang sangat bermanfaat baginya untuk meniti karir dan meraih kesuksesan saat ini.

 

Comments

comments

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *