Category: Peserta IWPC21

Berkeinginan mempunyai usaha dibidang Kuliner

Perkenalkan nama saya Ragil Sri Rahayu, seorang Ibu Rumah Tangga dengan satu orang anak. Suami saya bekerja di PT BUMA sebagai Mekanik dari tahun 2010-2019 dan dari 2019 sampai saat ini sebagai Inspector dan pengadaan barang.

Saat ini saya belum memiliki usaha apa-apa, karena dari dulu belum ada pengalaman menjalankan bisnis sendiri, sehingga saya sedikit punya ketakutan untuk memulai karena memang awam soal ilmu perbisnisan, saya takut akan mengalami kegagalan karena tidak memiliki modal ilmunya. Namun, jika ditanya mengenai ingin memiliki usaha apa, saya akan menjawab ingin memiliki usaha di bidang kuliner, karena hobi saya adalah memasak dan suka sekali mencoba resep-resep baru. Namun kuliner yang seperti apa, saya belum memiliki gambaran apa-apa, sebab di bidang kuliner sudah banyak sekali macam usahanya dan akan sulit bagi saya untuk menemukan value atau nilai pembeda jika produk yang akan saya pilih nantinya banyak memiliki pesaing di luaran sana dan saya tidak punya ilmunya.

Maka dari itu saya bersyukur dan berterimakasih sekali kepada PT BUMA juga WPC yang telah memfasilitasi kami para istri karyawan lewat program Wifepreneur PT BUMA X WPC dengan mengikutsertakan kami dalam program Inkubator Bisnis WPC ini. Tentunya program ini menjawab segala ketidaktahuan kami tentang bisnis karena banyak mentor-mentor dengan keahlian masing-masing yang akan membantu kami nantinya. Itulah alasan kenapa saya ingin sekali ikut program ini, dari awal info program ini, seminar, sampai beberapa tes tidak saya skip satu tahap sekalipun, karena saya benar-benar ingin belajar ilmu bisnis agar saya lekas menjadi perempuan mandiri yang memiliki usaha sendiri. Selain karena ingin menjadi perempuan mandiri, motivasi terbesar saya adalah anak saya, dengan memiliki pendapatan selain dari suami, saya akan lebih bisa menyisihkan uang lebih banyak untuk tabungan pendidikan anak saya nantinya. Belajar dari masa lalu saya, yang berkeinginan sekali bisa kuliah, segala beasiswa juga Bidik Misi saya coba, meski semuanya lolos, pada akhirnya harapan saya harus pupus, karena ketakutan orang tua saya akan tambahan-tambahan biaya lainnya yang nanti tidak bisa dibiayai karena sulitnya ekonomi keluarga kami. Selain karena anak, saya juga ingin membantu ekonomi kedua orang tua saya yang tidak bisa saya berikan secara maksimal karena saat ini saya tidak bekerja dan dulu saya menikah di usia muda. Mungkin orang akan berpikiran, kenapa harus bekerja atau memiliki usaha, sedangkan suami yang notabenenya bekerja di pertambangan tentu berpenghasilan besar, padahal hidup itu kalau orang Jawa mengatakan “Urip Iku Mung Wang Sinawang,” apa yang terlihat tidak mesti sesuai kenyataanya. Karena suami saya saat ini menghidupi 3 keluarga; keluarga kami, mertua dan kakak ipar yang dalam proses perceraian yang juga memiliki satu orang anak, tentu akan sulit bagi kami untuk meningkatkan kehidupan kami jika hanya mengandalkan penghasilan suami saja, maka dari itu saya ingin sekali untuk setidaknya segera bisa memulai usaha ketika sudah memiliki ilmu lewat pembelajaran di Inkubator Bisnis WPC ini, agar saya bisa menjadi sekoci untuk kapal besar keluarga kami nantinya.

Share

Jualan Online(reseller)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat siang mami Irma dan all team..
Perkenalkan saya Nur Khayati tinggal di Berau. Pekerjaan saya selain ibu rumah tangga adalah guru TK, pengurus Universitas Terbuka sekaligus jualan online produk fashion keluarga (reseller). Setiap hari ada produk baru saya upload di medsos/ status wa. Kemudian saya mencatat orderan yang masuk, namun barang yang saya pesan tidak lantas langsung kirim,namun saya kumpulkan jadi 1 di rumah rekan saya berbisnis ini. Setelah cukup banyak baru dikirim ke Berau. Kenapa harus menunggu banyak, alasannya untuk menghemat ongkos kirim.
Namun semenjak mengenal program “wifepreneur” yang dilaunchingkan BUMA saya tertarik untuk ikut, mengenal lebih jauh tentang wirausaha/bisnis. Ternyata didalamnya materi yang disajikan sangat luar biasa, membuat diri saya terbakar semangatnya dan memfokuskan diri
untuk benar-benar serius di bidang wirausaha. Saya termotivasi untuk membuat produk sendiri, memiliki brand sendiri, dan berusaha untuk mengembangkannya. Saya yakin tidak usaha yang sia-sia selagi kita berusaha, perjuangan pun pasti tidak lah semudah membalikkan telapak tangan dan membutuhkan pengorbanan yang setimpal. Saya masih
harus belajar karena saya masih sangat awam tentang wirausaha ini. Insya ALLAH melalui WPC ini selain belajar materi kita dituntut untuk mempraktekkannya. Itu yang membuat saya tertarik untuk menetapkan hati mengikuti wpc ini. Terimakasih untuk BUMA dan WPC untuk kesempatan yang diberikan. Saya akan berusaha memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Semoga Allah mengizinkan dan meridhoi, Aamiin.

Sebenarnya saya masih bingung apa yang harus saya lakukan. Tetapi makin hari saya makin yakin akan mengambil bidang kuliner. Khususnya makanan yang bertema ayam. Karena dilingkungan tempat tinggal saya dikelilingi oleh peternakan dan pemotongan ayam, jadi dari segi kesegaran dan harga jauh lebih murah dibandingkan di pasar dan saya sekeluarga
lebih sering masak ayam daripada lauk yang lain. Masukan dan saran sangat saya harapkan pada saat bimbingan berlangsung. Tapi jangan garang-garang

Share