Nyai Campernik merupakan usaha kerajinan alas kaki berupa kelom geulis Tasikmalaya yang dipadukan dengan kekayaan ragam wastra Nusantara. Didirikan pada tahun 2013, beberapa saat setelah pendirinya , yakni perempuan bernama Enur Solihah (31), mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai pengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Usaha ini dibuat setelah secara tidak sengaja, Enur terinspirasi berjualan online setelah diminta oleh kawannya di Yogyakarta menjadi model foto pakaian yang dijualnya secara online di media sosial. Kebetulan orangtua muridnya merupakan pemilik salah satu bengkel kelom di kota Tasikmalaya. Awalnya yang dijual adalah produk murni buatan bengkel. Lama kelamaan, terdorong oleh keinginan mengangkat nilai keLom geulis di mata konsumen nasional, mulailah dibuat kelom-kelom dengan penggunaan batik dan tenun dari beberapa daerah di Indonesia. Sambutannya bagus, maka hingga hari ini pemakaian wastra Nusantara merupakan ciri khas kelom geulis Nyai Campernik yang membedakannya dari kelom-kelom geulis lainnya di Tasikmalaya.
Profil Diri
Nama lengkap: Enur Solihah
Nama panggilan: Nunu
Nama usaha: Nyai Campernik
Usia: 31 tahun (Agustus tahun ini)
Pekerjaan di luar usaha: Guru les
Hobi: Traveling, naik gunung, dan membaca
Ketertarikan lain: dunia clothing khususnya kaos, tourism, mempelajari hal-hal terkait keberagaman (pluralisme)
Tagline favorit tahun ini: “Nothing will change unless I do.”
Coach/motivator favorit: Gary Vee
Buku favorit: Totto Chan & Serial Bilangan Fu