Category: Peserta IWPC 19

Berawal dari pernikahannya, bersama suami dari ide akhirnya berbisnis baju seragam pernikahan.

Rina Angrainy – IWPC 19 di Jakarta

Tahun 2016 saya dan pasangan saya ingin menikah, dan saat itu kami kesulitan mendapatkan outfit seragam untuk nikahan yang akan kami bagikan ke saudara kami(tante). Saat itu belum banyak yang menyediakan outfit baju seragam dengan harga Affordable dan juga Quality nya bagus.

Saat itu kami sudah mencari ke pasar2 seperti Thamrin City, Tanah Abang akan tetapi ada saja permasalahannya, seperti warna sesuai dresscode ada tapi ukuran tidak ada. Trus giliran ukuran ada tapi warnanya gak ada. dan masih banyak lagi.

Dari permasalah ini lah saya dan suami punya ide untuk buka usaha baju seragam nikah yang Affordable dan juga Cantik.

Sampai akhirnya pada akhir tahun 2017 ada teman sekolah kami yang memberi ide kami buka akun usaha di sosial media.

Produk karinadesign.id lebih ke kebaya modest wear. Dimana kebaya yang kami produksi tidak ketat dan loose. Ciri khas kami adalah model2 kebaya yang simple akan tetapi tetap elegan dan cantik saat di pakai.

Bahan-bahan yang kami gunakan lebih ke kain songket, batik dan juga tenun. harga produk kami bervariasi start dari 160 rb – 315 rb untuk kebaya. Sedangkan untuk per set nya mulai dari 395 rb – 575 rb.

Saat ini target market karina design.id umur 25-35 thn. Yang mana usia ini merupakan usia milenial. Sedangkan main market memang menyasar perempuan-perempuan Indonesia yang mau mengenakan kebaya akan tetapi tetap terlihat cantik dan elegan.

Pemasaran kami saat ini via instagram, marketplace dan juga kami memiliki offstore di daerah cempaka sari 5. Selain itu kami juga menggunakan ig ads dan juga Endorsement

Share

Fokus mengembangkan bisnis fashionnya, khususnya fashion anak anak dibawah bendera brand “Keaka Ula”.

Putri Magi Hapsari – IWPC 19 Jakarta

Nama saya Putri. Saya sekarang lagi memulai bisnis di bidang fashion, khususnya fashion anak dengan nama brand Keaka Ula. Awal mula saya memilih bisnis ini karena saya suka mendesain sendiri baju untuk anak-anak saya, lalu menjahitkannya ke tukang jahit. Dari sana saya berpikir mengapa saya tidak belajar menjahit saja, dengan begitu saya bisa menjahit sendiri baju anak-anak saya. Tidak perlu lagi ke tukang jahit, karena lumayan rupiah yang harus dikeluarkan untuk ongkos jahitnya.

Setelah mulai terbiasa menjahit baju anak-anak, lalu saya berpikir lagi untuk menjadikan hobi saya mendesain dan menjahit baju anak menjadi bisnis. Saya mulai mencari ide baju anak seperti apa yang ingin saya jual. Akhirnya saya memilih untuk membuat baju anak dengan mengkombinasikan kain polos dengan kain batik khusus motif anak-anak dan kain print yang terbuat dari serat bambu organik.

Bisnis fashion ini masih pada tahap produksi, semua pengerjaannya masih dilakukan oleh saya sendiri, mulai dari mendesain baju, mendesain gambar yang akan di print sampai proses menjahitnya. Kendala yang dihadapi adalah pada saat harus mencari batik dengan motif khusus anak-anak, karena tidak banyak produsen batik yang mengeluarkan batik dengan motif tersebut. Selain itu, dalam proses menjahit juga masih suka menemukan kesulitan, terutama untuk bagian detailnya.

 

Tujuan saya mengikuti IWPC ini adalah ingin mengetahui seperti apa dunia bisnis sebenarnya. Saya ingin sukses seperti senior-senior yang telah mengikuti IWPC. Saya ingin produk dari brand saya bisa dikenal dan disukai banyak orang. Selain itu, impian terbesar saya juga agar produk saya bisa mengikuti ajang fashion di Indonesia. Amin. Salam sukses!!!

Share