Author: woman

Bali Ethnic Leather Bag

Perkenalkan, nama saya Dewa Ayu Ratih Dwipayanti saya biasa dipangil Ratih, saya adalah seorang Ibu rumah tangga dan juga istri prajurit TNI AD. Saya asli Bali, namun saat ini saya mengikuti suamibertugas di Kab. Way Kanan, Lampung.
Saya memiiki sebuah usaha dengan merk “Beelbe” singkatan dari Bali Ethnic Leather Bag. Produk yang kami produksi adalah aksesoris dan tas berbahan kulit asli (genuine leather) dengan desain yang unik dan membawa nilai seni khas budaya Indonesia. Tujuan awal dari terbentuknya Beelbe ini adalah ingin memperkenalkan aksesoris dan tas kulit asli yang biasanya memiliki desain model yang itu-itu saja atau cenderung membosankan menjadi produk yang unik dan up to date dengan sentuhan etnik Indonesia.
Beelbe mulai berdiri dan melakukan jual beli produk sebagai reseller salah satu Brand tas kulit local di Bali di awal tahun 2015. Sejak tahun 2016 akhir saya memutuskan untuk mencoba memproduksi aksesoris dan tas kulit sendiri dengan menggandeng pengrajin kulit dengan bantuan modal dari
Kementerian Perkoperasian. Tahun 2017 saya membawa nama Beelbe bergabung sebagai anggota Koperasi Perempuan Ramah Keluarga di Bali, berkat Kerjasama KPRK dengan Kementrian Koperasi dan UMKM, Beelbe mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kurasi produk sebagai talent Inacraft tahun 2019 dibawah naungan Kemenkop & UMKM. Tahun 2020 adalah taun terberat bagi Beelbe, sejak muncul pandemi omzet dan produksi Beelbe menurun drastis, tingkat permintaan pasar akan
tas kulit menurun bahkan cenderung tidak ada.
Selama 5 tahun perjalanan Beelbe dalam usaha ini saya merasakan masih banyaknya kekurangan dimana-mana, hal ini dikarenakan saya pribadi tidak bisa mengontrol dan mendampingi pengrajin-pengrajin saya untuk produksi, selama ini kami hanya berkomunikasi melalui telp dan WA, karena kondisi saya sebagai istri tentara yang harus mengikuti pindah tugas suami ke daerah-daerah dengan tanggung jawab lain, pada intinya sih kurang focus. Selain itu ilmu marketing saya yang masih
kurang, masih gaptek dengan teknologi, pembukuan dan pengelolaan keuangan yang masihtradisonal dan tidak menggunakan tenaga professional untuk membantu mengelola usaha ini, hanya mengandalkan orang tua dan saudara yang juga memiliki kesibukan masing-masing.
Dengan mengikuti WPC ini saya berharap dapat menambah ilmu, pengetahuan dan wawasan saya dalam menjalankan bisnis untuk membenahi usaha saya ini, mendapat pendampingan untuk
mengembangkan usaha agar kedepannya Beelbe lebih maju dan dapat diterima di hati para pelanggan. Sayapun banyak melihat alumni-alumni WPC yang berhasil dalam bisnisnya dan sayapun menginginkan demikian. Saya memiliki mimpi dari usaha ini adalah suatu saat nanti Beelbebisa
menjadi perusahaan yang besar dan dapat saya wariskan kepada anak perempuan saya.

Sekian introduction dari saya, saya berharap WPC dalam membantu saya untuk memperbaiki usaha saya yang sedang saya jalankan ini, terima kasih.

Share

Usaha Maksimal untuk Memproduksi baju Anak-Anak

Hai Perkenalkan,

Saya Novia Riska dari Semarang usia 29 tahun, sudah berkeluarga dan memiliki anak 1 umur hampir 3 tahun. Saat ini aktivitas sehari hari saya adalah sebagai karyawan swasta yang bergerak di bidang Penilaian Aset Properti. Pada dasarnya saya belum punya pengalaman yang cukup dibidang bisinis atau usaha karena sehari hari sudah berada di zona sebagai karyawan.Tahun lalu ketika pandemi datang, saya memiliki banyak waktu dirumah untuk WFH dan kebetulan pekerjaan kantor juga lagi sepi karena efek pandemi. Memiliki cukup waktu di rumah membuat saya berpikir untuk mencoba memulai usaha jualan baju anak. Kenapa baju anak? Karena saya punya anak perempuan yang mudah tergoda dengan baju anak anak yang lucu tapi harganya menurut saya masih mahal, jadi saya pikir sekalian jual baju anak supaya saya bisa supply baju juga ke anak sendiri. Selain itu anak usia 0-6 tahun cepat tumbuh setidaknya orang tua sering membelikan baju untuk anaknya karena yang lama sudah tidak muat.
Awal mula jualan saya menjualkan baju anak yang diproduksi teman sendiri, alhamdulillah lumayan ada yang minat untuk beli. Kemudian saya memberanikan diri untuk memproduksi baju sendiri dengan brand baru. Di awal produksi baju ini saya merasa benar-benar usaha maksimal kesana sini untuk mencari bahan baku kain, peralatan dan juga penjahit. Sempat produksi beberapa kali, yang awalnya semangat sekali, lama lama saya merasa kewalahan dan tidak bisa mengikuti perkembangan pasar. Beberapa kendala diantaranya waktu dan tenaga yang saya merasa habis untuk mondar mandir untuk produksi baju karena saya masih kerja. Kedua terkendala ditenaga penjahit yang belum ketemu yang cocok. Jadi cukup high cost dan kurang efisien untuk dilanjutkan. Sempat saya berpikir untuk berhenti padahal baru beberapa bulan, karena sempat pusing juga untuk pemasaran baju yang sudah diproduksi tapi belum laku laku.
Akhirnya saya memutuskan untuk kerjasama atau menjadi reseller dari beberapa produk lokal baju anak yang sudah punya banyak pelanggan, dari situ penjualan saya sedikit demi sedikit mulai bervariasi dan masih berjalan hingga sekarang namun menurut saya belum maksimal. Jika dilihat dari segi penjualan memang masih kurang karena belum banyak pembelinya, namun jika dilihat dari historinya sudah lumayan menambah jaringan pertemanan, pengalaman dan mulai belajar pangsa pasar produk yang diminati oleh konsumen.
Dulu saya sempat memiliki keinginan agar dapat menjadi produsen baju anak dan memiliki jaringan yang banyak sehingga bisnis ini bisa lebih mendapatkan benefit dari pada saya bekerja kantoran.Tapi karena keterbatasan tersebut saya berusaha menjalani pelan pelan sebagai pengenalan ke konsumen. Harapannya dengan ikut IWPC ini saya bisa belajar langkah langkah yang tepat, benar dan sesuai dalam menjalani bisinis, karena saya sadar melangkah tanpa ilmu hanya mengandalkan keberuntungan. Ibarat kata saya bekerja kantoran seperti sekarang pun juga harus menjalani pendidikan profesi yang berjenjang, begitu pula dengan dunia bisnis yang semuanya serba mandiri. Perlu adanya bimbingan dan kunci untuk menghadapi pangsa pasar yang bervariatif disegala kondisi. Semoga ilmu yang diperoleh dalam IWPC ini bisa menambah pengetahuan, ketrampilan dan perubahan yang membawa berkah bagi usaha saya yang belum punya bekal atau modal untuk terjun ke bisnis.Meskipun saya belum bisa memperdayakan orang dalam bisnis ini, saya ingin suatu saat nanti bisa membantu orang khususnya para mommy dan menjadi kepercayaan  dalam memenuhi kebutuhan sandang anak tercintanya.

Sekian ulasan singkat dari saya.

Regards,Novia

Share