Senang sekali akhirnya berkesempatan join IWPC, supaya menambah pengetahuan dan networking yang luas tentang persiapan bisnis di bidang jasa yg baru saja saya rintis.
Saya hanya percaya bahwa bisnis yg dimulai dengan hati, menjadi hobi, akan dijalankan dengan lebih menyenangkan. Berdasar hobi atas penggunaan bahasa, saya ingin merintis jasa konsultasi dan copy writing untuk konten digital. Melihat pasar nya yg luas dan masih akan bertumbuh dengan cepat, saya yakin prospek nya akan luar biasa.
Kendalanya pastinya pada persiapan produksi dan juga sumber daya yang masih awam sekali untuk saya. Perlu belajar juga tentang IT dan pernak pernik bisnis copy writing. Semoga bisa saya pelajari lebih lanjut.
Bersama ini saya akan memberikan penjelasan singkat tentang usaha saya.
Nama : Citra Zorasthia Wardani Jenis Usaha : Produksi Daster Bordir Aplikasi Cerita Bisnis :
Awal produksi sekitar Agustus 2019 bersama seorang teman yg lebih dulu menjadi produsen daster bordir aplikasi khas Malang. Saya handle penjualan saja, sedangkan teman handle produksi. Awal produksi hanya 30 pcs/bulan, namun melihat potensi pasar, saya membutuhkan minim 200pcs/bulan hanya untuk penjualan online. Namun agar tim produksi tidak kaget, sebagai permulaan saya hanya order 100pcs/bulan. Lalu mulai muncul beberapa masalah produksi diantaranya : – Pengelolaan SDM masih sangat kurang. Standar kualitas produk seringkali tidak sama. Pekerja tidak disiplin waktu karena merasa bahwa membuat daster hanya pekerjaan sampingan. – Produk daster melibatkan proses yg cukup panjang & lokasi pengrajin cukup jauh dari Kota, sehingga biaya produksi tinggi.
Selain masalah produksi, beberapa hal seperti pengelolaan stok dan perencanaan peluncuran koleksi juga menjadi kendala. Ketidak tahuan saya untuk memprediksi kebutuhan pasar, menjadikan saya takut untuk bergerak. Padahal potensi pasar sangat besar, meskipun kota Malang terkenal sebagai produsen daster bordir aplikasi, masih banyak celah untuk berkembang. Kebutuhan bahan baku juga masih dipenuhi dari toko-toko retail sehingga HPP bahan baku Harumi masih terbilang tinggi.
Saat ini saya berjalan sendiri (teman sudah tidak join lagi) dan tengah melakukan re-branding produk. Saya memilih nama HARUMI terinspirasi dari musim semi yg penuh bunga.
Saya dibantu oleh konveksi langganan untuk membuat sample Daster dengan biaya yg jauh lebih hemat dibanding sebelumnya. Formula HPP tengah saya hitung supaya harga jual bisa pantas sekaligus profitable. Agak ngeri juga melihat produsen lain menjual daster setara dengan HPP saya.
Saya ingin memiliki produk yg spesial dan berdaya saing, selain itu saya ingin para pengrajin bisa turut berkembang bersama HARUMI. Semoga HARUMI bisa menjadi produk unggulan Indonesia, tidak hanya di Malang saja.
Demikian sekilas cerita tentang Harumi, sampai jumpa di kelas IWPC batch 25 di Kota Malang.
