Author: woman

Di Bidang kuliner menjadi pilihan dalam perjalanan bisnis yang akan dijalankannya

 

 

Perjalanan Bisnis :
Saya lulus kuliah akhir tahun 2016, setelah itu saya diajak oleh teman saya untuk membuka bisnis bareng (makanan), saya sebagai investor. Awal tahun 2017 bulan januari sampai dengan bulan Juni sama sekali tidak ada pemasukan benar-benar 0 dan akhirnya rumah makan tersebut tutup, dikarenakan kurangnya management yg baik.
Awal tahun bulan Januari sampai bulan Februari 2018, saya mencoba kursus kue di Bogasari, bulan maret saya mencoba jualan kue saya (Brownies dengan aneka topping) lewat akun instagram saya. Sampai sekarang saya baru mempromosikan produk kue saya di instagram dan orang-orang terdekat saya (saudara, teman orang tua, kantor orang tua, tetangga, dan nitip ke tempat-tempat jualan kue).

Alasan ikut iwpc :
Saya ingin belajar lebih dalam lagi tentang ilmu bisnis untuk memperbaiki masalah yang pernah saya alami di tahun sebelumnya, dan belajar bagaimana cara management, sdm, cost, marketing yg baik dan benar agar bisnis yg saya jalani sekarang berjalan dengan benar, baik, lancar, dan dikenal oleh banyak orang.

Kendala :
Kurangnya promosi dan inovasi

Share

Saat ini fokus mengembangkan bisnis kulinernya membuat aneka kue

 

 

Ningrum – IWPC 23 Jakarta

Halooo tim IWPC….

Perkenalkan saya Ningrum, saat ini masih berstatus ASN di Ditjen Bina Pemdes Kemendagri
Selain bekerja saya juga menerima pesanan aneka kue seperti kue bolu, kue kering, brownies dan puding serta kue ulang tahun.
Usaha yang awalnya hanya untuk menyalurkan hobi ini saya mulai di tahun 2014 tepatnya Lebaran 2014 saya mulai menerima pesanan kue kering lebaran. Hingga kini saya masih menerima orderan juga.
Seiring berjalannya waktu orderan selalu ada hampir tiap hari. Untuk moment tertentu seperti hari raya, arisan, aqiqah ataupun ulang tahun orderan selalu meningkat yang sering membuat saya kewalahan. Customer awalnya dari teman-teman kantor tetapi sejak saya mengenal instagram banyak juga yang pesan melalui IG.
Sebelum saya menjalankan usaha kue ini, saya pernah menjalankan usaha di bidang craft yaitu membuat rajutan dan sulaman, membuat souvenir pernikahan, box kado, aksesoris seperti bros, gelang, kalung serta menerima jasa menghias hantaran pengantin. Usaha tersebut pernah saya jalani sejak saya masih sekolah hingga memiliki anak 1. Untuk pemasaran waktu itu hanya mengandalkan mulut ke mulut melalui teman-teman dan sanak saudara yang membutuhkan karena pada waktu itu belum ada medsos yang bisa untuk promosi.
Pertengahan tahun 2012 saya mulai tinggal di Jakarta mengikuti suami. Saya merasa kesulitan untuk menjual hasil kreasi saya kepada teman-teman baru di kantor. Disamping itu saya juga kesulitan mencari bahan kerajinan yang unik menurut saya meski saya sudah mencoba untuk mencari di Mangga Dua, Asemka, Pasar Jatinegara. Sebelumnya saya selalu beli bahan di Jogja pada saat pulang kampung. Pada saat itu saya belum mengenal onlineshop.
Karena tangan saya ini maunya harus digerakkan akhirnya saya mulai belajar bikin kue setelah anak kedua lahir. Waktu itu hanya untuk mengisi waktu cuti melahirkan yang masih banyak biar tidak bosan saat anak bayi tidur. Dan sebenarnya juga saya sudah punya niat berhenti kerja sehingga saya harus punya persiapan. Sepertinya kalau usaha kue itu tidak akan pernah padam karena semua orang menyukai kue dan membutuhkannya. Dibandingkan dengan usaha craft sebelumnya tidak semua orang menyukainya karena tiap orang beda selera. Itu yang menjadi alasan saya akhirnya usaha kue ini masih bertahan sampai sekarang. Saya pun masih bisa menyalurkan ide dan kreasi seperti bikin kerajinan tangan ketika membuat kue batik dan kue ulang tahun (cake decoration)
Alasan mengikuti Inkubator Bisnis IWPC
– Ingin mendapatkan bimbingan supaya usaha saya ini tidak hanya sekedar menyalurkan hobi saja
– Ingin menambah ilmu bisnis sebagai patokan saya dalam mengembangkan usaha saya kedepan
– Ingin membangun jaringan bersama teman-teman yang seperjuangan seperti saya supaya usaha yang dijalani bisa bermanfaat bagi orang lain
Kendala yang saya alami
– Usaha saya masih sebatas usaha sampingan yang hanya sekedar untuk menyalurkan hobi karena status saya yang masih ASN
– Tempat tinggal saya masih di rumah dinas sehingga saya harus menjaga diri tidak bisa seenaknya buka usaha dalam skala besar
– Masih dikerjakan sendiri belum mempunyai karyawan khusus untuk membantu membuat kue sehingga sering menolak orderan yang terlalu banyak
– Masih belum mendapat dukungan sepenuhnya dari keluarga jika saya mau berhenti bekerja dan fokus menekuni usaha
Cukup sekian dulu dari saya secara singkat perjalanan bisnis yang saya jalankan. Terimakasih atas perhatian tim IWPC

Share