Putri Magi Hapsari – IWPC 19 Jakarta

Nama saya Putri. Saya sekarang lagi memulai bisnis di bidang fashion, khususnya fashion anak dengan nama brand Keaka Ula. Awal mula saya memilih bisnis ini karena saya suka mendesain sendiri baju untuk anak-anak saya, lalu menjahitkannya ke tukang jahit. Dari sana saya berpikir mengapa saya tidak belajar menjahit saja, dengan begitu saya bisa menjahit sendiri baju anak-anak saya. Tidak perlu lagi ke tukang jahit, karena lumayan rupiah yang harus dikeluarkan untuk ongkos jahitnya.

Setelah mulai terbiasa menjahit baju anak-anak, lalu saya berpikir lagi untuk menjadikan hobi saya mendesain dan menjahit baju anak menjadi bisnis. Saya mulai mencari ide baju anak seperti apa yang ingin saya jual. Akhirnya saya memilih untuk membuat baju anak dengan mengkombinasikan kain polos dengan kain batik khusus motif anak-anak dan kain print yang terbuat dari serat bambu organik.

Bisnis fashion ini masih pada tahap produksi, semua pengerjaannya masih dilakukan oleh saya sendiri, mulai dari mendesain baju, mendesain gambar yang akan di print sampai proses menjahitnya. Kendala yang dihadapi adalah pada saat harus mencari batik dengan motif khusus anak-anak, karena tidak banyak produsen batik yang mengeluarkan batik dengan motif tersebut. Selain itu, dalam proses menjahit juga masih suka menemukan kesulitan, terutama untuk bagian detailnya.

 

Tujuan saya mengikuti IWPC ini adalah ingin mengetahui seperti apa dunia bisnis sebenarnya. Saya ingin sukses seperti senior-senior yang telah mengikuti IWPC. Saya ingin produk dari brand saya bisa dikenal dan disukai banyak orang. Selain itu, impian terbesar saya juga agar produk saya bisa mengikuti ajang fashion di Indonesia. Amin. Salam sukses!!!

 

Prissy Riziana – IWPC 19 Jakarta

PRISSY MOGANCE,

“Prissy Mogance” adalah nama terakhir yang saya putuskan sebagai fashion brand saya. Prissy Mogance sendiri yang berarti adalah suatu sikap bagaimana etika berpakaian yang baik dan pantas bagi seseorang (wanita) dengan penampilan yang Modesty Elegance (sopan dan anggun). Membangun bisnis sudah menjadi cita-cita saya sejak saya berusia belasan tahun. Memilih fashion wanita dengan tujuan saya ingin semua wanita merasa bahwa dirinya pantas terlihat sempurna dalam berpakaian terutama setelah saya berhijrah membuat saya makin bersemangat untuk menunjukan pada semua wanita bahwa daya tarik seorang wanita dilihat bukan dari pakaian yang terbuka tetapi dari pakaian yang sopan dan elegan.

Brand ini didirikan pada tahun 2017 yang sebelumnya dinamai “Prissy Befashionable”. Dengan beberapa kendala terutama dalam produksi yang pada akhirnya saya mendapatkan kerugian dengan sejumhlah jutaan rupiah. Setelah berdiskusi dengan suami saya memutuskan untuk menghentikan bisnis ini sementara sambil saya menyiapkan beberapa ilmu lagi dan membangun bisnis cadangan bersama suami saya. Saat itu memang modal menjadi kendala utama bagi saya untuk melanjutkan bisnis ini dan kendala lainnya ada di produksi. Sambil saya siap memulai lagi, saya mulai mempelajari dan memperhatikan bisnis ini dari beberapa penggiat bisnis fashion yang sudah berjalan, meskipun saya hanya bisa melihatnya dari luar paling tidak sedikitnya saya telah mendapatkan ilmu.

Pada akhir tahun 2018 saya mengajukan dana investasi pada seorang investor. Sambil menunggu dana di setujui, pada September 2018 dengan dukungan suami, saya menghidupkan kembali bisnis ini yang dimulai dengan printing scarves dan mencoba memasarkannya dengan mengikuti bazaar 2 hari dengan sewa booth yang cukup murah. Alhamdulillah saat itu dalam 2 hari saya mendapatkan omset penjualan yang memang bisa dibilang tidak besar dan saya tetap optimis. Setelah dana investor masuk pada akhir Oktober 2018 saya melanjutkannya dengan produk pakaian yang saat ini masih dalam masa produksi.

Rasa sadar dalam diri saya bahwa masih minimnya ilmu yang saya miliki dan saya membutuhkan mentor dalam membangun bisnis ini, saya memilih IWPC sebagai wadah untuk saya mencari ilmu dan bergabung dalam komunitas pengusaha wanita lainnya. Saya percaya suatu hal yang dilakukan bersama-sama akan lebih mudah mencapai puncaknya.

 

Salam,

Prissylia Riziana