Maya Imawati

maya-imawati52d812da6158d.jpgSaya memilih bisnis online shop karena setelah dua toko saya tutup dengan sukses , modal saya tinggal website, Facebook dan Twitter Jilbab Terbaru. Patah semangat atau putus asa sempat menghinggapi pikiran saya tapi tak harus mendekam terlalu lama, saya masih yakin bahwa prospek penjualan hijab/jilbab masih menduduki posisi tertinggi di fashion muslim jadi dengan modal website saya masih bisa berbisnis walau dengan hanya modal dropship.

Motivasi saya sebagai seorang womenpreneur berubah dari tiga tahun lalu. Dulu saya ingin membuktikan diri bahwa sebagai ibu rumah tangga saya juga bisa berbisnis tanpa mengesampingkan tugas sebagai Ibu rumah tangga. Tapi..setelah melewati 3 tahun terakhir sebuah perjalanan yang berbeda, tujuan saya berbisnis saat ini adalah selain bisa menghasilkan penghasilan lebih buat membantu perekonomian keluarga , kedepan saya ingin kelebihan penghasilan saya bisa membentuk komunitas kecil didesa saya  di Malang. Yaitu sebuah komunitas wanita-wanita Single Parent yang berkualitas. Karena selama ini image seorang janda apalagi di desa selalu negatif.

Comments

comments

Share

Hermainy Permatasuri – Kios Delima

hermaini-kios-delima.jpgSejak sekolah, kuliah hingga bekerja, saya mengikuti apa yang ‘kebanyakan’ orang lain lakukan.. sekolah di smu negeri, masuk universitas negeri serta bekerja di perusahaan swasta bahkan multinasional.  Namun, ketika sudah bekerja 8 tahun di beberapa perusahaan, saya tetap saja tidak merasa itu adalah ‘jalur’ yang ‘benar’, jalur yang sesuai dengan passion saya.  Kemudian saya mulai mencoba berjualan macam-macam.  Menyenangkan memang berjualan, lebih seru daripada berurusan dengan dokumen kantor.

ibu saya mengisi waktu luangnya dengan menjahit baju berdasarkan pesanan, sejak kecil saya sudah terbiasa dengan urusan jahit-menjahit.

Ditahun 2012 lalu, dalam sebuah ‘event’ saya bertemu dengan managing director metro deptstore, kata2nya yang sangat ‘mengena’ adalah Indonesia memiliki pasar yang sangat besar, dan setia dengan produk lokal, jadi jika kamu tidak segera menggarapnya, kami(perusahaan luar) yang akan menggarapnya.

Sejak itu, saya mulai belajar desain, belajar mengenai kain, hingga bulan juli lalu saya cukup percaya diri untuk mengeluarkan brand muslim fashion RiLae 😀 sebelumnya saya membangun toko distribusi fashion khusus produk lokal, dengan jaringan distribusi inilah pemasaran produk RiLae dilakukan.

Impian ‘terliar’ saya adalah memiliki butik di fifth avenue newyork, saya belum pernah ke amerika, tau kerennya jalanan ini dari film dan buku. Oleh karenanya saya sebut sebagai impian liar 😀
Visi: memiliki departemen store berjaringan dengna mengusung 100% produk Indonesia.
Misi:
menciptakan sinerji antar pengrajin lokal untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas produk fashion lokal
memiliki perusahaan yang berbasis pada kemasyarakatan

 

Comments

comments

Share