Category: IWPC5

Noor Utami Dewi -Dari Tidak Bisa Memasak, Akhirnya Menggeluti Usaha Kuliner

Noor Utami Dewi, Masuk dapur bukanlah piihan saya . Ibu saya senantiasa khawatir karena sampai saat menikah saya tidak bisa memasak sama sekali. Dari kecil saya tidak pernah bersentuhan dengan dapur bahkan untuk sekedar menggoreng sebutir telur sekalipun. Saat setelah menikah sebenarnya yang suka coba-coba memasak adalah suami saya. Hampir setiap setelah browsing resep masakan dan beli bahan-bahannya, begitu masuk dapur tidak pernah diselesaikan dan saya yang harus menyelesaikanya. Dari situlah saya mulai suka dengan kegiatan masak-memasak, pertamanya masakan rumah, cemilan basah lalu membuat kue.
Sepanjang 12 tahun pertama pernikahan, saya sudah hidup di 6 kota yang berbeda karena mengikuti suami, mulai dari Jakarta, Sumatera, Kota2 di Jawa bahkan sampai Kalimantan hingga akhirnya kami memutuskan untuk memilih Semarang sebagai “home base”. Hampir di setiap kota saya memiliki komunitas ibu2 yang umumnya sesama perantau, dan hampir di setiap kota tersebut kami memiliki tradisi bertukar resep masakan, saling antar makanan dan juga memasak bersama. Saya juga sering terlibat dengan masakan dan makanan apabila kantor suami mengadakan acara. Dari situlah koleksi resep saya semakin beragam dan kemampuan saya semakin terasah.
Saya tidak pernah berpikir untuk bisnis kuliner sampai suatu saat salah satu anak saya mengatakan bahwa “kawan-kawannya sangat suka dengan bekal yang dibawanya dan mereka mau membelinya jika saya mau menjualnya”, dan kawan-kawan suami saya juga sering menanyakan “apakah bisa memesan cake yang saya buat”. Dengan dorongan suami dan dukungan anak-anak akhirnya saya memantapkan diri memulai bisnis kuliner dengan menjual roti tape, meluncurkan brand “Mamaya” dengan tag line “Fermented-Cassava Cake ; Cara Mewah Menikmati Tape”.
Saat ini saya sedang mengembangkan varian produk mulai dari cake, roti, snack hingga frozen food. Saya juga menjadi agen makanan sehat (non-MSG, non-pengawet) dan membantu menyalurkan makanan tradisional yang dibuat oleh produsen lokal dari pinggiran kota Semarang.
Rencana bisnis saya dalam waktu dekat adalah mendapatkan PIRT, memperbaiki kemasan dan memperbanyak varian produk. Dalam jangka menengah saya ingin memiliki sebuah tempat produksi yang terpisah dari rumah dan sebuah outlet di Kota semarang serta jaringan penjualan online. Terakhir, mimpi saya adalah bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional.
Motivasi saya mengikuti program IWPC ini adalah mendapatkan bekal ilmu dan pengalaman untuk masuk ke bisnis profesional dan mengembangkan jaringan seluas-luasnya.

Semarang, 14 September 2015

Share

Dewi Christika Sari,Sekretaris yang Memilih Mengembangkan Bisnis

Dewi Christika Sari4Dewi Christika Sari, biasa dipanggil Tika, saya menyelesaikan pendidikan Diploma 3 – Sekretaris di tahun 2001 dan langsung bekerja hingga sekarang dengan berpindah2 perusahaan dari Semarang, Magelang, Jakarta dan sekarang di Sukoharjo – Solo tetapi masih dengan posisi seorang sekretaris hingga sekarang.

Perjalanan karir saya mengalami naik turun hingga pernah mencoba posisi lain dan sempat keluar dari suatu perusahaan PMA Export Garmet smepat menganggur lama sekitar 6 bulan, karena kepet akhirnya saya mengenal bisnis tas anak-anak di tahun 2007  dengan tenaga penjahit 1 di Ungaran, saya sempat menjual dan memproduksi 150 pcs selama 3 bulan. Suatu hasil yang tidak mengecewakan bagi pemula, karena management yang tidak ditata dengan baik dan cepatnya model yag berkembang akhirnya saya memutuskan untuk focus mencari kerja kembali

Walaupun dari segi pekerjaan terbilang sudah bagus dengan posisi sebagai Sekretais Vice Presidet Director di perusahaan Garment terbesar di Asia Tenggara di Sukoharjo – Solo dng masa 5 tahun, tidak menyurutkan niat saya untuk menjadi wiraswasta walaupun atasan saya menawari saya untuk beralih ke marketing untuk peningkatan karir, tetapi krn saya kurang menguasai garment jd saya tolak, sembari bekerja dan menyelesaikan S1 saya di Fakultas Ekonomi Semarang, saya mencoba berbisnis lagi mulai dari MLM,  fashion, dengan menjual produk ”  sepatu, tas, pakaian,kuliner

Sekarang ini saya sedang mempelajari mengenai pembuatan ice cream sebagai minuman kemasan .Ice cream adalah suatu dessert yang banyak disukai oleh masyarakat tua dan muda, dengan varian rasa yang tidak diproduksi oleh pabrikan seperti : seperti buah, sayur dan rempah2.

Yang menjadi kendala adalah delivery / jalur distribusi / bagaimana produk bisa sampai ke customer karena terus terang saya harus berhati2 untuk memilih produk dimana produk tersebut terdapat continouitas di dalam : produksi, pemasaran dan pengembangannya itulah PE ER saya yang terbesar untuk mengurai benang – benang rumit tersebut sehingga bisnis tetap lancar, dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan tidak menjadi beban masa depan saya

semoga dengan mengikuti IWPC pikiran saya terbuka dan menemukan ketetapan hati sehingga slogan “Bisnis is My Way and My Choice and Changing My Life pantas saya dapatkan” dan menumbuhkan jiwa-jiwa mandiri yang mampu mengatur masa depannya sendiri

semoga di IWPC kita mampu menunjukkan kemampuan kita yang tersembunyi itulah alas an saya tertarik di bisnis karena mengikuti passion, menjadi diri sendiri, bebas mengatur waktu bekerja, mencapai kebebasan financial dan bergerak maju tanpa batasan apapun. Semoga membawa berkah.
Amien.
Best Regards,
Dewi Christika Sari, S.E

Share