Category: peserta iwpc 16

Fokus bisnis olahan dari dangke/keju lokal menjadi pilihan dalam berbisnisnya.

 

Bismillahirrohmanirrahim

Perkenalkan nama saya Marwah saya anak ke tiga dari 3 bersaudara. Terlahir dari keluarga ayah dan ibu seorang PNS membuat orangtua juga ingin anaknya mengikuti karir mereka alhasil tammat SMA saya lulus di fakultas Peternakan, yang dalam fikiran orang-orang pekerjaan setelah tammat adalah berternak. Tapi yang saya fikirkan saat itu adalah kampung saya butuh jurusan ini, untuk mengembangkan peternakan di kampung saya.

Awal mula karir saya saat saya berusia 8 tahun saat itu saya duduk dikelas 2 SD saya sudah jualan tebu, dimana tebu ini tumbuh disamping rumah sampai saya berfikir untuk menjual ke teman-teman. Saya pun membawanya ke sekolah, sebelum masuk kelas saya menjual di samping kelas dan setelah berjalan berapa bulan pisau hadia kesayangan ibu hilang, sampai saya dilarang lagi untuk menjual tebu.

Berapa minggu selepas itu ibu saya membuatkan es. Saya pun menjual es disekolah. Hasilnya pun lumayan buat tabungan saya untuk baju lebaran. setelah kelas 6 SD saya berhenti sampai saya masuk kuliah panggilan untuk berkarir muncul kembali pada saat itu saya sebagai reseller menjual tas, sepatu, baju, buku. Sampai akhirnya di semester terakhir saya menyusun skripsi. saya mengangkat masalah olahan susu yaitu Dangke/keju. selepas penelitian saya mulai kefikiran untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh daerah saya yang masih tidak dilirik oleh dunia padahal produk dangke adalah produk tradisional dan khas indonesia.

Saya pun memulai memikirkan harus mulai dari mana, kuranglebih 6 bulan saya tidak tau harus memulai dari mana sampai pada saat itu saya berfikir ingin membuat suatu toko yang semua olahan didalamnya olahan dari Dangke/keju lokal dan dari situ saya sebutnya Rumah Dangke. Saya menyuru teman untuk membantu saya berfikir dan membuat desain kemasan sampai saya konsultasi sama beberapa dosen, sampai akhirnya di akhir bulan januari 2018 saya mulai menjual produk saya ala kadarnya.

Berapa bulan berjualan saya sudah mulai bingung bagaimna dalam pengembangan, saya menghabiskan uang untuk beli alat dan bahan tapi hasilnya selalu menguras uang bulanan saya, bukannya untung malah guntung.

Mulailah saya mencari tempat belajar baik di kampus dan diluar kampus sampai saya bertemu dengan kelas IWPC, berharap setelah mengikuti kelas IWPC saya bisa membangun bisnis, membuka pola berfikir saya, memperbaiki bisnis saya dan mengembangkan potensi daerah sehingga usaha Rumah Dangke yang dulunya guntung menjadi untuk dan berkah.

Share

Craftbyasa dan diamond distributor Nu Amoorea menjadi bendera dalam perjalanan bisnisnya.

MOM TO BE BUSSINES WOMAN

Hi…kenalkan saya Asa. Ibu dari 4 orang anak. Dengan salah satunya adalah Autism. Saya adalah owner dari craftbyasa dan diamond distributor Nu Amoorea.

Living with autism kids, artinya mesti siap dengan banyaknya biaya yang dibutuhkan untuk makanan, suplement dan terapi mereka. Ini salah satu dari sekian ribu alasan kenapa saya harus berbisnis. Karena dengan berbisnislah kita bisa punya  penghasilan tanpa batas.

Pengalaman pertama saya berbisnis adalah dari bisnis dropship buku bantal pada tahun 2009, waktu itu jualan di bbm masih jadi pilihan tempat promosi yang bagus. Dari dropship buku bantal, mulai coba bisnis baju anak import. Tapi jalannya tidak terlalu mulus. Akhirnya bertemu dengan salah seorang  dokter, dan kerja sama untuk memasarkan produknya. Waktu itu omsetnya bisa sampai 10jt/bln. Tapi akhirnya berhenti berbisnis karena saya harus fokus terapi my autism kids.

Pertengahan tahun 2014 adalah langkah awal saya kembali membangun bisnis. Waktu itu sedang hamil anak ke 4. Dan pilihan jatuh pada bisnis dibidang craft. Yakni bisnis tas rajut. Awalnya saya membuka PO tas rajut yang saya buat sendiri. Keuntungannya lumayan tapi tidak sesuai dengan profit yang saya inginkan.

Akhirnya  coba  jualan menyediakan bahan dan alat-alat untuk merajut seperti benang, crochet hook, handle tas dll. Dan saya selalu berupaya melakukan inovasi dibidang crochet.

Selain berjualan bahan dan alat merajut, saya juga mengajarkan merajut secara online via group fb dengan jumlah member 11.000 member dan via group wa dengan lebih dari 700 member.

Dan saat ini juga sedang fokus belajar menjadi crochet  designer.

Selain berbisnis dibidang craft. Setahun belakangan ini,  Saya juga sedang membangun bisnis dengan bergabung sebagai mitra bisnis PT Duta Elok Persada dengan menjadi distributor produknya. Produk yang dipasarkan adalah daily skin care yang berbahan dasar alami dengan brand Nu Amoorea.

Saat ini saya telah mempunyai lebih dari 300 team distributor Nu Amoorea yang tersebar diseluruh indonesia.

Memiliki 2 bisnis yang sedang berkembang memang sangat menyita waktu saya sebagai full time mommy. Hingga saya merasa kewalahan mengatur kedua bisnis ini. Sulit ternyata mengatur fokus dalam mengurus 2 bisnis secara bersamaan.

Semoga dengan mengikuti inkubator bisnis iwpc, saya bisa belajar bagaimana mengelola bisnis saya. Sehingga bisa mencapai target yang saya inginkan. Dan bisa sukses di kedua bisnis ini.

Share