Category: peserta IWPC 17

Fokus mengembangkan kripik jamur tiram menjadi pilihan bisnisnya.

Hi, perkenalkan saya Mirna Widyastuti anak ke-2 dari dua bersaudara. Saat ini saya masih menjadi karyawan di perusahaan sewasta menangani penjualan dan pengiriman barang untuk ekspor ke Jepang untuk produk kayu lapis.

Oke saya akan menceritakan usaha kripik Jamur saya yang belum lama saya tekuni. Awalnya saya hanya memberikan modal untuk orang tua saya yang sudah pulang kampung untuk mencari kesibukan mengisi waktu luangnya dengan budi daya Jamur yang masih jarang di daerah kami. Meskipun di daerah kami bukan daerah yang secara geografis bersuhu dingin tetapi setelah ayah saya berkonsultasi dengan salah satu rekannya, yang kemudian jadilah kami memulainya budidaya jamur sejak tahun 2015 sampai saat ini. Tentu hal ini menjadi hal baru untuk ayah saya karena sebelumnya bekerja di pabrik batik menjadi seorang pembatik printing.

Kami memilih budidaya jamur karena yang sifatnya tidak menghabiskan banyak energi membudidayakanya untuk ayah saya di waktu senjanya. Untuk daerah kami yang bukan bersuhu dingin, budidaya ini masih jarang sekali. Olehkarena itu masyarakat sekitar belum memahami betul manfaat Jamur Tiram bagi kesehatan.

Olek karena itu untuk penjualan Jamur Tiram di daerah kami kuantitasnya masih sedikit sekali karena masyarakat belum begitu terbiasa mengubahnya menjadi maskan yang lezat. Pada realisasinya Jamur Tiram mengadung berbagai manfaat untuk kesehatan. Apabila musim panen yang melipah kami kesulitan untuk memasarkanya karena sifatnya Jamur Tiram yang tidak mampu berthan lama setelah panen. Tentu hal ini akan mengurangi kualitas Jamur Tiramnya yang mengakibatkan jatuhnya harga jual.

Karena kurang mengertinya manfaat inilah yang memotivasi kami untuk mengembangkan keripik Jamur Tiram yang penjualanya sedkit bisa terkontrol ketika musim panen tiba. Dalam arti sebenarnya tidak mengalami kerugian dalam jumlah banyak karena kami mengalokasikan yang tidak terjual di hari yang sama panen menjadi bahan baku kripik Jamur Tiram. Di awal bulan Maret 2018, dengan berbekal kepiawaian memasak ibu saya, kami memulai memproduksi kripik Jmaur Tiram. Tentunya dengan berulang – ulang kali berexsperimen untuk menghasilkan kripik Jamur dengan kualitas bagus untuk di pasarkannya.

Untuk pemasaran kripik Jamur Tiam, kami masih memasarkannya secara offline saat ini. Karena kami belum mendapatka ijin PIRT dari pemda setempat dikarenakan pembuatan ijin ini menunggu banyak pengajuan atau menunggu peserta lain. Sehingga kami masih menunggu untuk uji makannya dari Depkes setempat.

Share

Fokus berbisnis dibidang produk perawatan tubuh dan wajah dari bahan-bahan natural dan menggunakan essential oil.

Nama saya Dhany Kusumowardani, biasa dipanggil Dhany. Ibu dari 2 orang anak dan Ibu Rumah Tangga sejak awal tahun 2018. Saya memutuskan untuk tidak bekerja setelah 8.5 tahun menjadi karyawan swasta.

Selama 3 bulan pertama tidak bekerja, saya seperti dalam masa honeymoon. Menikmati setiap waktu hanya untuk diri saya dan keluarga. Tapi dasar biasa kerja, bulan keempat saya mulai coba utak-atik hobi saya yang kira-kira bisa dipasarkan.

Saya senang membuat produk perawatan tubuh dan wajah dari bahan-bahan natural dan menggunakan essential oil. Istilah kerennya DIY Products atau Do It Yourself Products. Bahkan saya sempat membuat beberapa workshop pembuatan DIY Products tersebut.

Akhirnya sebagai langkah awal saya bersama seorang teman mencoba membuat sabun batang dari bahan alami dan di-infuse dengan essential oil sebagai produk yang ingin kami pasarkan. Pemasarannya masih sederhana dengan menggunakan sosial media. Hasilnya, pada 3 bulan pertama produk kami terjual kurang dari 100pcs. Itu pun pembelinya baru sebatas teman-teman yang kami kenal. Apakah bisnis kami sudah untung? Tentu belum, bahkan masih minus.

Kami ingin bisnis ini dapat berkembang sekaligus menjadi ajang promosi penggunaan produk berbahan natural yang lebih aman bagi tubuh dan lingkungan. Mimpi kami dalam jangka panjang dapat membuka toko dan workshop produk perawatan tubuh berbahan natural seperti beberapa merk yang sudah mendunia.

Sayangnya partner saya blm berkesempatan menjadi peserta IWPC karena kesibukan pekerjaan. Saya harap dengan mengikuti IWPC saya dapat menggali ilmu dari para pakar dan dapat berbagi dengan sesama peserta untuk mencapai mimpi tersebut.

 

Share